Jumat, 21 Juni 2013

WHO: 600.000 orang meninggal dunia setiap tahun akibat merokok pasifHari Tanpa Tembakau Sedunia ke-26 yang diperingati pada 31 May pekan lalu menyoroti asap rokok yang berbahaya bagi bayi, wanita hamil dan mereka yang di bawah 18 tahun.

Dunia medis telah membuktikan bahwa merokok tidak hanya membahayakan perokok itu sendiri tetapi juga membahayakan mereka yang non-perokok tetapi menghisap asap rokok, yakni perokok pasif.

Bertepatan pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa rokok membunuh 6 juta orang setiap tahunnya dan 600.000 orang di antaranya adalah perokok pasif.

“Kita harus bertindak sekarang,” kata Dr. Nawar Tayara, seorang dokter anak dan spesialis paru anak (paediatric pulmonologist) di Dubai Healthcare City, seperti dikutip thenational.ae.

Dia percaya harus ada zona merokok di tempat-tempat umum agar non-perokok tidak menghisap asap rokok.

“Kita harus meningkatkan kesadaran tentang asap rokok pasif dan kita harus melakukannya hari ini,” katanya. “Orang-orang punya hak untuk tidak menghirup asap ini karena ini benar-benar sangat, sangat berbahaya. Bahkan dari merokok pasif kita bisa menderita kanker paru-paru dan penyakit jantung.”

Menurut menurut, sekitar 700 juta anak-anak -hampir setengahnya dari jumlah anak-anak di dunia- terkena asap rokok pasif. Sekitar 90 persennya terkena asap rokok karena orangtua mereka merokok di lingkungan rumah, kata Dr. Tayara.

Anak-anak adalah korban terbesar dari asap rokok pasif karena mereka memiliki paru-paru yang kecil, nafas yang lebih cepat dan sistem imun yang lebih lemah. Menghirup asap rokok bisa menyebabkan infeksi pada telinga, hidung dan tenggorokan (THT) dan meningkatkan resiko sindrom kematian mendadak dan pnemonia, berdasarkan penelitian medis.

“Para orangtua seharusnya tidak memiliki alasan untuk merokok di dekat anak-anak mereka,” kata Dr. Tayara. “Jika anda memiliki anak-anak dan harus merokok, maka lakukan di luar rumah – menghentikan asap rokok pasif adalah benar-benar sangat, sangat penting ketika mereka masih kecil.”

Merokok pasif bisa menyebabkan masalah-masalah pernafasan dan meningkatkan serangan jantung, asma dan bahkan kanker paru-paru. Bagi wanita hamil, merokok pasif bisa menambah resiko kelahiran bayi berat badan rendah dan kelahiran prematur.

Wedad Al Maidoor, kepala pengawasan tembakau di Kementerian Kesehatan, mengatakan bahwa setiap orang memiliki peran dalam meningkatkan kesadran tentang bahaya asap rokok.

“Kita tahu asap rokok pasif berbahaya dan bisa menyebabkan orang sakit dan bahkan meninggal akibat asap rokok,” katanya. “Anak-anak dan wanita khususnya memiliki hak untuk hidup di lingkungan bebas rokok. Hal ini akan terjadi dengan memperkuat hukum dan melalui pendidikan.”
 


Hari Tanpa Tembakau Sedunia ke-26 yang diperingati pada 31 May pekan lalu menyoroti asap rokok yang berbahaya bagi bayi, wanita hamil dan mereka yang di bawah 18 tahun.

Dunia medis telah membuktikan bahwa merokok tidak hanya membahayakan perokok itu sendiri tetapi juga membahayakan mereka yang non-perokok tetapi menghisap asap rokok, yakni perokok pasif.

Bertepatan pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa rokok membunuh 6 juta orang setiap tahunnya dan 600.000 orang di antaranya adalah perokok pasif.

“Kita harus bertindak sekarang,” kata Dr. Nawar Tayara, seorang dokter anak dan spesialis paru anak (paediatric pulmonologist) di Dubai Healthcare City, seperti dikutip thenational.ae.

Dia percaya harus ada zona merokok di tempat-tempat umum agar non-perokok tidak menghisap asap rokok.

“Kita harus meningkatkan kesadaran tentang asap rokok pasif dan kita harus melakukannya hari ini,” katanya. “Orang-orang punya hak untuk tidak menghirup asap ini karena ini benar-benar sangat, sangat berbahaya. Bahkan dari merokok pasif kita bisa menderita kanker paru-paru dan penyakit jantung.”

Menurut menurut, sekitar 700 juta anak-anak -hampir setengahnya dari jumlah anak-anak di dunia- terkena asap rokok pasif. Sekitar 90 persennya terkena asap rokok karena orangtua mereka merokok di lingkungan rumah, kata Dr. Tayara.

Anak-anak adalah korban terbesar dari asap rokok pasif karena mereka memiliki paru-paru yang kecil, nafas yang lebih cepat dan sistem imun yang lebih lemah. Menghirup asap rokok bisa menyebabkan infeksi pada telinga, hidung dan tenggorokan (THT) dan meningkatkan resiko sindrom kematian mendadak dan pnemonia, berdasarkan penelitian medis.

“Para orangtua seharusnya tidak memiliki alasan untuk merokok di dekat anak-anak mereka,” kata Dr. Tayara. “Jika anda memiliki anak-anak dan harus merokok, maka lakukan di luar rumah – menghentikan asap rokok pasif adalah benar-benar sangat, sangat penting ketika mereka masih kecil.”

Merokok pasif bisa menyebabkan masalah-masalah pernafasan dan meningkatkan serangan jantung, asma dan bahkan kanker paru-paru. Bagi wanita hamil, merokok pasif bisa menambah resiko kelahiran bayi berat badan rendah dan kelahiran prematur.

Wedad Al Maidoor, kepala pengawasan tembakau di Kementerian Kesehatan, mengatakan bahwa setiap orang memiliki peran dalam meningkatkan kesadran tentang bahaya asap rokok.

“Kita tahu asap rokok pasif berbahaya dan bisa menyebabkan orang sakit dan bahkan meninggal akibat asap rokok,” katanya. “Anak-anak dan wanita khususnya memiliki hak untuk hidup di lingkungan bebas rokok. Hal ini akan terjadi dengan memperkuat hukum dan melalui pendidikan.”


Hari Tanpa Tembakau Sedunia ke-26 yang diperingati pada 31 May pekan lalu menyoroti asap rokok yang berbahaya bagi bayi, wanita hamil dan mereka yang di bawah 18 tahun.
Dunia medis telah membuktikan bahwa merokok tidak hanya membahayakan perokok itu sendiri tetapi juga membahayakan mereka yang non-perokok tetapi menghisap asap rokok, yakni perokok pasif.
Bertepatan pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa rokok membunuh 6 juta orang setiap tahunnya dan 600.000 orang di antaranya adalah perokok pasif.
“Kita harus bertindak sekarang,” kata Dr. Nawar Tayara, seorang dokter anak dan spesialis paru anak (paediatric pulmonologist) di Dubai Healthcare City, seperti dikutip thenational.ae.
Dia percaya harus ada zona merokok di tempat-tempat umum agar non-perokok tidak menghisap asap rokok.
“Kita harus meningkatkan kesadaran tentang asap rokok pasif dan kita harus melakukannya hari ini,” katanya. “Orang-orang punya hak untuk tidak menghirup asap ini karena ini benar-benar sangat, sangat berbahaya. Bahkan dari merokok pasif kita bisa menderita kanker paru-paru dan penyakit jantung.”
Menurut menurut, sekitar 700 juta anak-anak -hampir setengahnya dari jumlah anak-anak di dunia- terkena asap rokok pasif. Sekitar 90 persennya terkena asap rokok karena orangtua mereka merokok di lingkungan rumah, kata Dr. Tayara.
Anak-anak adalah korban terbesar dari asap rokok pasif karena mereka memiliki paru-paru yang kecil, nafas yang lebih cepat dan sistem imun yang lebih lemah. Menghirup asap rokok bisa menyebabkan infeksi pada telinga, hidung dan tenggorokan (THT) dan meningkatkan resiko sindrom kematian mendadak dan pnemonia, berdasarkan penelitian medis.
“Para orangtua seharusnya tidak memiliki alasan untuk merokok di dekat anak-anak mereka,” kata Dr. Tayara. “Jika anda memiliki anak-anak dan harus merokok, maka lakukan di luar rumah – menghentikan asap rokok pasif adalah benar-benar sangat, sangat penting ketika mereka masih kecil.”
Merokok pasif bisa menyebabkan masalah-masalah pernafasan dan meningkatkan serangan jantung, asma dan bahkan kanker paru-paru. Bagi wanita hamil, merokok pasif bisa menambah resiko kelahiran bayi berat badan rendah dan kelahiran prematur.
Wedad Al Maidoor, kepala pengawasan tembakau di Kementerian Kesehatan, mengatakan bahwa setiap orang memiliki peran dalam meningkatkan kesadran tentang bahaya asap rokok.
“Kita tahu asap rokok pasif berbahaya dan bisa menyebabkan orang sakit dan bahkan meninggal akibat asap rokok,” katanya. “Anak-anak dan wanita khususnya memiliki hak untuk hidup di lingkungan bebas rokok. Hal ini akan terjadi dengan memperkuat hukum dan melalui pendidikan.”
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/06/04/who-600-000-orang-meninggal-dunia-setiap-tahun-akibat-merokok-pasif.html#sthash.HykkMWTt.dpuf
 


Hari Tanpa Tembakau Sedunia ke-26 yang diperingati pada 31 May pekan lalu menyoroti asap rokok yang berbahaya bagi bayi, wanita hamil dan mereka yang di bawah 18 tahun.
Dunia medis telah membuktikan bahwa merokok tidak hanya membahayakan perokok itu sendiri tetapi juga membahayakan mereka yang non-perokok tetapi menghisap asap rokok, yakni perokok pasif.
Bertepatan pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa rokok membunuh 6 juta orang setiap tahunnya dan 600.000 orang di antaranya adalah perokok pasif.
“Kita harus bertindak sekarang,” kata Dr. Nawar Tayara, seorang dokter anak dan spesialis paru anak (paediatric pulmonologist) di Dubai Healthcare City, seperti dikutip thenational.ae.
Dia percaya harus ada zona merokok di tempat-tempat umum agar non-perokok tidak menghisap asap rokok.
“Kita harus meningkatkan kesadaran tentang asap rokok pasif dan kita harus melakukannya hari ini,” katanya. “Orang-orang punya hak untuk tidak menghirup asap ini karena ini benar-benar sangat, sangat berbahaya. Bahkan dari merokok pasif kita bisa menderita kanker paru-paru dan penyakit jantung.”
Menurut menurut, sekitar 700 juta anak-anak -hampir setengahnya dari jumlah anak-anak di dunia- terkena asap rokok pasif. Sekitar 90 persennya terkena asap rokok karena orangtua mereka merokok di lingkungan rumah, kata Dr. Tayara.
Anak-anak adalah korban terbesar dari asap rokok pasif karena mereka memiliki paru-paru yang kecil, nafas yang lebih cepat dan sistem imun yang lebih lemah. Menghirup asap rokok bisa menyebabkan infeksi pada telinga, hidung dan tenggorokan (THT) dan meningkatkan resiko sindrom kematian mendadak dan pnemonia, berdasarkan penelitian medis.
“Para orangtua seharusnya tidak memiliki alasan untuk merokok di dekat anak-anak mereka,” kata Dr. Tayara. “Jika anda memiliki anak-anak dan harus merokok, maka lakukan di luar rumah – menghentikan asap rokok pasif adalah benar-benar sangat, sangat penting ketika mereka masih kecil.”
Merokok pasif bisa menyebabkan masalah-masalah pernafasan dan meningkatkan serangan jantung, asma dan bahkan kanker paru-paru. Bagi wanita hamil, merokok pasif bisa menambah resiko kelahiran bayi berat badan rendah dan kelahiran prematur.
Wedad Al Maidoor, kepala pengawasan tembakau di Kementerian Kesehatan, mengatakan bahwa setiap orang memiliki peran dalam meningkatkan kesadran tentang bahaya asap rokok.
“Kita tahu asap rokok pasif berbahaya dan bisa menyebabkan orang sakit dan bahkan meninggal akibat asap rokok,” katanya. “Anak-anak dan wanita khususnya memiliki hak untuk hidup di lingkungan bebas rokok. Hal ini akan terjadi dengan memperkuat hukum dan melalui pendidikan.”
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/06/04/who-600-000-orang-meninggal-dunia-setiap-tahun-akibat-merokok-pasif.html#sthash.HykkMWTt.dpuf
WHO: 600.000 orang meninggal dunia setiap tahun akibat merokok pasif - See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/06/04/who-600-000-orang-meninggal-dunia-setiap-tahun-akibat-merokok-pasif.html#sthash.HykkMWTt.dpuf
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!